Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau,
Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah tokoh
romantis yang dapat melukis seperti Jack Dawson dalam Titanic, maka itu
kami tidak pernah minta kalian melukis wajah kami dengan indah, paling
tidak saat kami minta kalian menggambar wajah kami , gambarlah, meskipun
hasil akhirnya akan seperti Jayko adik perempuan Giant dalam film Doraemon, tapi kami tahu, kalian berusaha.
Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukan peramal
seperti Dedi Corbuzier yang dapat menebak isi pikiran kami atau apa yang
kami inginkan saat kami hanya terdiam dan memasang wajah bosan, tapi
saat itu kami hanya ingin tau, sesabar apakah kalian menghadapi kami
jika kami sedang sangat menyebalkan seperti itu, kami tidak minta kalian
mampu menebak keinginan kami, setidaknya bersabarlah pada kami dengan
terus bertanya “jadi sekarang maunya gimana?”
Kami, para wanita
sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah penyair sekaliber Kahlil
Gibran atau yang mampu menceritakan kisah romantis seperti Shakespear,
maka itu kami pun tidak meminta kalian mengirimi kami puisi cinta berisi
kalimat angan-angan nan indah setiap hari atau setiap minggu, tapi
setidaknya mengertilah bahwa setelah menonton film korea yang amat
romantis itu, kami sangat berandai-andai kekasih kami dapat melakukan
yang sama, meskipun isi puisi tersebut tidak sebagus kahlil Gibran, kami
akan sangat senang –sungguh- jika kalian mengirimkannya dengan tulus
dan niat. (bahkan meskipun ujungnya terdapat “hehe, aneh ya?”, kami akan
benar-benar melayang, tuan)
Kami, para wanita sungguh
sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah setampan Leonardo Dicaprio, tapi
tolong mengertilah itu sama sekali bukan masalah bagi kami, saat kami
memuja-muja pemuda seperti itu, itulah pujian dan pujaan, tapi hati kami
sungguhnya telah terikat oleh kalian, tuan. Mungkin saat itu kami hanya
ingin tau apa pendapat kalian jika kami jatuh cinta pada orang lain,
semacam mengukur tingkat kecemburuan kalian.
Kami, para wanita
sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah semenakjubkan John Nash
atau sebrillian Isaac Newton, namun kami sebenarnya sangat menghargai
bantuan kecil dari kalian meskipun hanya membantu mencarikan artikel
dari internet, kami ingin menunjukkan pada kalian bahwa kalian lebih
kami percayakan daripada Newton atau Galileo.
Kami, para wanita
sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah segagah Achilles pada film
Troy, maka itu kami tidak pernah minta kalian mengikuti program peng
six-pack an tubuh atau kontes L-men. Namun dengan kalian berhenti dan
tidak pernah merokok, kami sangat akan memilih kalian dari Achilles
manapun. Menyuruh kalian berhenti merokok adalah untuk meyakinkan diri
kami bahwa kalian lebih gagah dari Achilles (karena tentu kalian akan
kalah beradu pedang dengan Achilles bukan?).
Kami, para wanita
sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukan Pangeran denga kuda putih yang
akan melawan naga demi kami, karena kami pun bukan putri tidurnya, dan
maka dari itu kami tidak pernah minta kalian melawan preman pasar yang
pernah menggoda kami waktu lalu, tapi setidaknya, mengertilah tanpa kami
harus minta, saat hujan lebat datang dan dirumah sedang mati lampu dan
ayah ibu belum datang, kami hanya dapat mengandalkan kalian, maka itu
temani kami walau hanya dengan sms dan telepon, karena menurut kami,
berbincang dengan kalian adalah melegakan, maka itu jangan tradeoff
(tukar) keadaan seperti itu dengan Game PES 2010 terbaru kalian itu
(sangat mengesalkan!)
Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau
bahwa kalian bukanlah bayi yang harus diingatkan hal ini dan itu setiap
waktunya, tapi mengertilah bahwa kami sangat merisaukan anda, kenapa
kami mengingatkan kalian makan atau sembahyang, itu karena tepat saat
itu, kami baru saja hendak makan atau sembahyang, maka itu saat kalian
bertanya kembali atau mengingatkan kembali, kami akan jawab “iya, bentar
lagi nih”
Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau kalian
bukanlah Romi Rafael yang pandai menyulap saputangan menjadi bunga, maka
itu kami tidak pernah meminta hal hal semacam itu, namun mengertilah
bahwa melihat bunga rose di pinggiran jalan itu menggoda hati kami,
bahkan meski kami tidak suka bunga, pemberian kalian akan menjadi hal
yang kami sukai, karena kami sebenarnya hanya sangat ingin menyimpan
kalian saat itu, setelah malam kalian antar kami pulang, namun kami tahu
kita harus berpisah saat itu.
Kami, para wanita sungguh
sebenarnya tau kalian bukanlah Mr. Bean yang dapat membuat kami tertawa
terbahak saat sedang bosan, maka itu jangan coba-coba menjadi juru
selamat untuk mencoba membuat kami tertawa saat itu, karena kami tau
kalian tidak mampu sekocak Mr. Bean dan malah hanya akan memperkeruh
suasana, yang kami inginkan saat itu hanyalah memastikan kalian ada
disamping kami saat masa-masa sulit meski hanya dengan senyuman
menenangkan.
Kami, para wanita sungguh sebenarnya juga tau
kalian bukanlah pemuda seperti Edward Cullen yang akan segera datang
dengan Volvo saat kami diganggu oleh preman jalanan, namun setidaknya,
pastikan kami aman bersama kalian saat itu dengan tidak membawa kami
pulang terlalu larut dan mengantarkan kami sampai depan pintu rumah dan
bertemu ayah ibu, (jangan hanya sampai depan gang, hey, tuan!)
Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau kalian tidak akan bisa seperti
ibu kami yang dapat menghentikan tangisan kami, namun tolong mengerti,
saat kami menangis dihadapanmu, kami bukan sedang ingin dihentikan
tangisannya, justru kami sangat ingin kalian dihadapan kami menampung
berapa banyak air mata yang kami punya, atau sekedar melihat apa reaksi
kalian melihat kami yang –menurut kami- akan terlihat jelek saat
menangis
Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau juga
sebenarnya, bahwa kalian tidak akan punya jawaban yang benar atas
pertanyaan, “aku gendut ya?”, kami sungguh tau, tapi saat itu kami hanya
ingin tau, apa pendapat kalian tentang kami yang pagi tadi baru
bercermin dan sedang merasa tidak secantik Kristen Stewart.
Kami tau, kalian adalah makhluk bodoh yang tidak peka dan terlalu lugu
untuk percaya pada setiap hal yang kami katakan, tapi mengertilah bahwa
saat kalian bertanya “baik-baik aja?” dan kami jawab “iya, aku baik-baik
aja” itu adalah bahasa kami untuk menyatakan keadaan kami yang sedang
tidak baik namun kami masih menganggap kalian adalah malaikat penyelamat
yang mampu mengatasi ketidak-baik-baikan kami saat itu tanpa kami
beritau, (tentu mestinya kalian sadari jika kami memang benar sedang
baik-baik saja kami akan menambahkan perkataan seperti “iya aku
baik-baik aja, malah tadi aku di kampus ketemu dengan dosen yang itu
lho….*bla.bla.bla”)
Iya, kami sepertinya tau apa yang kalian
pikirkan tentang kami yang begitu merepotkan. Tapi begitulah kami, akan
selalu merepotkan kalian, tuan. Hal ini bukan sesuatu yang kami
banggakan, namun inilah bahasa kami untuk mempercayakan hati kami pada
kalian, jika kalian bukanlah pemuda yang kami percayakan dan kami
butuhkan, tentu saja yang kami repotkan dan persulitkan bukan kalian.
Kami makhluk yang amat perasa dan gampang merasa “tidak enak”. Kami
enggan merepotkan “orang lain”.
Jika kami merepotkan dan menyusahkan, berarti kami menganggap anda bukanlah orang lain, tuan.
Kami tidak senang bermain-main, tuan pemuda. Maka tolong jaga hati yang
kami percayakan ini. Kami mungkin mudah berbesar hati atau “geer”, tapi
sekali kami menaruh hati kami pada satu pemuda, butuh waktu yang lebih
lama dari menemukan lampu bohlam untuk menghilangkannya (bukan
melupakan).
Kami akan sulit menerima hati baru setelah itu,
karena kami harus membiasakan diri lagi. Padahal kami sudah terbiasa
dengan anda, terbiasa melakukan semuanya dengan anda. Maka tolong,
mengertilah tuan. Karena kami, wanita sungguh sangat tau sebenarnya
kalian, pemuda, dapat mengatasi semua tingkah kami yang merepotkan ini.
Source
#KarenaCinta aku mengenalmu apa adanya
#KarenaCinta semua menjadi nyata
#KarenaCinta ku tak akan bisa mencari alasan yang aku benci atas kekurangan terhadap orang yang paling aku cintai
#KarenaCinta aku slalu disini, slalu bertahan lama dari selamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar