Sabtu, 20 April 2013

Kamu

Aku memetik serat senja lalu ku jadikan latar warna sajakku kali ini. Sore ini aku merindu, entah pada siapa, mungkin pada kesempatan bercinta yang tak ku punya, atau rindu pada ketulusan yang tak pernah ada.

Hujan itu sebuah syair, lahir dari kegundahan musim, ditulis secara sederhana oleh terik lalu didengungkan lagi kebumi untuk memberi warna pada bunga-bunga.

Segamblang itulah cinta ini padamu, Kutulis dari kegugupanku untuk memberikan nada pada bibir yang berhenti berkata-kata.

~Kamu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar