Muslimah Yang Paling Mulia
Teruntuk Calon Bidadari Syurgaku....
Ia mutiara terindah dunia
Bunga terharum sepanjang masa
Ada cahaya di wajahnya
Betapa indah pesonanya
Bidadari bermata jeli pun cemburu padanya
Kelak, ia menjadi bidadari surga
Terindah dari yang ada
♥ ✿ •*¨`*• ♥ ✿ •*¨`*• ♥ ✿ •*¨`*• ♥
Pernahkah sahabat melihat seorang bidadari? Bidadari yang bermata jeli.
Yang kabarnya sangat indah dan jelita. Saya yakin kita semua belum
pernah melihatnya. Kalau begitu mari kita ikuti percakapan antara
Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam dan Ummu Salamah radhiyallahu
‘anha tentang sifat-sifat bidadari yang bermata jeli. —-
Imam
Ath-Thabrany mengisahkan dalam sebuah hadist, dari Ummu Salamah
radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah,
jelaskanlah kepadaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata
jeli’.”
Beliau menjawab, “Bidadari yang kulitnya putih,
matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilai seperti sayap burung nasar.”
Saya berkata lagi, “Jelaskan kepadaku tentang firman Allah, ‘Laksana
mutiara yang tersimpan baik’.” (Al-waqi’ah : 23)
Beliau
menjawab, “Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan,
tidak pernah tersentuh tangan manusia.” Saya berkata lagi, “Wahai
Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Di dalam surga-surga itu
ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik’.” (Ar-Rahman :
70)
Beliau menjawab, “Akhlaknya baik dan wajahnya cantik
jelita” Saya berkata lagi, Jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Seakan-akan
mereka adalah telur (burung onta) yang tersimpan dengan baik’.”
(Ash-Shaffat : 49)
Beliau menjawab, “Kelembutannya seperti
kelembutan kulit yang ada di bagian dalam telur dan terlindung kulit
telur bagian luar, atau yang biasa disebut putih telur.”
Saya
berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Penuh
cinta lagi sebaya umurnya’.” (Al-Waqi’ah : 37) Beliau menjawab, “Mereka
adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia pada usia lanjut, dalam
keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka
sudah tahu, lalu Dia menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis,
penuh cinta, bergairah, mengasihi dan umurnya sebaya.”
Saya
bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia
ataukah bidadari yang bermata jeli?” Beliau menjawab, “Wanita-wanita
dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti
kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.” Saya
bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”
Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada
Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain
sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya
kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas.
Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan
tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama
sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali.
Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.”
Saya berkata, “Wahai Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami
pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal
dunia. Dia masuk surga dan mereka pun masuk surga pula. Siapakah di
antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya di surga?”
Beliau menjawab, “Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu
dia pun memilih siapa di antara mereka yang akhlaknya paling bagus, lalu
dia berkata, ‘Wahai Rabb-ku, sesungguhnya lelaki inilah yang paling
baik akhlaknya tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku
dengannya’. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik itu akan pergi membawa
dua kebaikan, dunia dan akhirat.” —-
Sungguh indah perkataan
Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam yang menggambarkan tentang
bidadari bermata jeli. Namun betapa lebih indah lagi dikala beliau
mengatakan bahwa wanita dunia yang taat kepada Allah lebih utama
dibandingkan seorang bidadari. Ya, bidadari saudaraku.
Sungguh
betapa mulianya seorang muslimah yang kaffah diin islamnya. Mereka yang
senantiasa menjaga ibadah dan akhlaknya, senantiasa menjaga keimanan dan
ketaqwaannya kepada Allah. Sungguh, betapa indah gambaran Allah kepada
wanita shalehah, yang menjaga kehormatan diri dan suaminya. Yang tatkala
cobaan dan ujian menimpa, hanya kesabaran dan keikhlasan yang ia
tunjukkan. Di saat gemerlap dunia kian dahsyat menerpa, ia tetap teguh
mempertahankan keimanannya.
Sebaik-baik perhiasan ialah wanita
salehah. Dan wanita salehah adalah mereka yang menerapkan islam secara
menyeluruh di dalam dirinya, sehingga kelak ia menjadi penyejuk mata
bagi orang-orang di sekitarnya. Senantiasa merasakan kebaikan di manapun
ia berada. Bahkan seorang “Aidh Al-Qarni menggambarkan wanita sebagai
batu-batu indah seperti zamrud, berlian, intan, permata, dan sebagainya
di dalam bukunya yang berjudul “Menjadi wanita paling bahagia”.
Subhanallah. Tak ada kemuliaan lain ketika Allah menyebutkan di dalam
al-quran surat an-nisa ayat 34, bahwa wanita salehah adalah yang tunduk
kepada Allah dan menaati suaminya, yang sangat menjaga di saat ia tak
hadir sebagaimana yang diajarkan oleh Allah.
Dan bidadari pun
cemburu kepada mereka karena keimanan dan kemuliaannya. Bagaimana
caranya agar menjadi wanita salehah? Tentu saja dengan melakukan apa
yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala laranganNya. Senantiasa
meningkatkan kualitas diri dan menularkannya kepada orang lain. Wanita
dunia yang salehah kelak akan menjadi bidadari-bidadari surga yang
begitu indah.
Duhai saudariku muslimah, maukah engkau menjadi
wanita yang lebih utama dibanding bidadari? Allah meletakkan cahaya di
atas wajahmu dan memuliakanmu di surga menjadi bidadari-bidadari surga.
Maka, berlajarlah dan tingkatkanlah kualitas dirimu, agar Allah ridha
kepadamu . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar