Tidak lagi menjadi yang kamu pikirkan, namun aku pernah ada
dibenakmu. Sehebat apapun kamu yang telah berhasil melupakan, aku tetap
menjadi bagian dari ingatanmu. Bagaimana sekarang? Sudah bahagiakah
tanpa aku? Atau mungkin lebih bahagia?
Walau senyummu itu bukan untukku lagi, hatimu itu bukan milikku lagi
dan alasan dari tawamu itu bukanlah aku lagi, namun untukku, bahagiamu
tetap menjadi bahagiaku.
Aku sudah membereskan perasaanku yang berserakan dilantai hatimu, dan
ini waktunya aku untuk pergi. Bila masih ada yang tersisa, itu hanya
puing kenangan. Biarkan saja. Aku tidak ingin merusak kebahagiaanmu.
Semoga dia lebih mengerti dirimu dan lebih paham bagaimana cara
membahagiakanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar