Jumat, 07 Juni 2013

HUjan

Langit menjadi begitu mendung, aku makin merasakan akan rindu yang sudah tidak terbendung. Ternyata firasatku benar. Hujan pun turun…
Aku fikir, ia hanya akan membasahi bumi saja. Ternyata tidak. Hujan membasahi benakku juga dengan kenangan - kenangan yang satu per satu muncul di dalam ingatanku. Membuat dinding ingatanku lembab, dan kaca ingatan berembun. Rindu semakin jelas, ketika aku menuliskan namamu pada kaca ingatanku yang berembun itu. Dengan mudahnya, hujan membuatku bercerita sendiri dengan diriku tentang kamu yang selalu melindungiku dari basah kuyup karnanya. Aku dan kamu berada dibawah satu langit, tapi apakah ketika hujan datang bersamaan kita akan merindukan bersamaan juga? Memang, hujan terasa begitu menyakitkan sebab ia membiarkanku basah kuyup oleh rindu karna kita tak kunjung bertemu. Walaupun hujan tidak mempertemukanku denganmu, akankah ia menyampaikan rinduku untukmu?
Apa kamu tidak ingat? Hujan yang membuat kita tertawa, waktu itu kita pernah jatuh terpleset bersamaan karna lari - lari menghindarinya. Mungkin kamu lupa, dengan sebuah gitar dan lagu yang kamu nyanyikan untukku dikala hujan. Bukankah hujan itu indah? biarpun dulu kamu pernah bilang, ia tidak seindah aku untukmu?
Dan sekarang, hujan telah menghapus aku di dalam hatimu. aku takut karena hujan, aku menjadi terluka. Mengingat aku pernah ingin mengantarkan payung untukmu tapi… kamu ternyata sudah berteduh dengannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar