Berjalan meninggalkanmu, bukan berarti langkahku tidak berat ketika
menempuhnya. Aku mampu tersenyum, bukan tandanya aku menunjukkan sudah
mampu menjalani semuanya tanpa kamu. Darimu, aku belajar bagaimana
mencinta dan bertahan didalam keadaan yang begitu sulit. Sungguh begitu
indah, bila bisa mencintai seseorang dalam apapun keadaannya. Seperti
mencintai kamu. Walaupun pada akhirnya, diriku sendirilah yang telah
menghancurkan keindahan itu.
Kamu tau egoku begitu hebat, namun kamu tidak tahu kalau tidak
sedikitpun ego tersebut dapat menutupi rasa sayangku untukmu. Hingga
pada sesaat setelah kehilanganmu, keberanianku untuk tetap menjalani
semuanya tanpamu itu gagal. Hati dan kepalaku seperti dihantam oleh
banyaknya batu - batu penyesalan secara bertubi - tubi. Membuat
keputusan yang sama sekali aku juga tidak inginkan itu tidak mudah,
sayang. Saat ego sedang menguasaiku, kamu seakan memaksaku untuk
meninggalkanmu.
Harus bagaimana sekarang? Menyembunyikan rasa cemburu tidak semudah
aku menyembunyikan air mata. Tapi bila itu semua memang sudah menjadi
kehendakmu, saat kamu mulai membuka hati untuk orang lain, saat itu juga
aku akan menutup hati untukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar