MAKNA SYUKUR
Syukur adalah memuji sang pemberi nikmat atas kebaikan yang telah diberikan-Nya.
Tiga hal yang di sebut syukur,yaitu :
1.mengakui nikmat dalam bathin
2.Membicarakannnya secara lahir
3.Menjadikannyasebagai sarana untuk taat kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Jadi syukur berkaitan dengan hati, lisan, dan anggota badan. Hati untuk
Mahabbah / merasakan, lisan untuk memuji, anggota badan untuk
menggunakan nikmat yang diterima. ^_^
Macam – macam Syukur,yaitu :
1.Syukurnya mata.
Apabila engkau melihat sesuatu yang baik, engkau menceritakannya. Tapi bilamana engkau melihat keburukan engkau menutupinya.
2.Syukurnya telinga.
Jika engkau mendengar sesuatu yang buruk, cegahlah!
3.Syukurnya tangan.
Jangan mengambil sesuatu yang bukan milikmu dan janganlah engkau menolak hak Allah yang ada pada kedua tanganmu.
4.Syukurnya perut.
Hendaklah bawahnya berisi makanan, sedangkan atasnya berisi ilmu.
5.Syukurnya kemaluan : Almukminun 1-7 :
A.Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
B. orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
C.dan orang-orang yang menjauhkan diri dari yang tiada berguna,
D. dan orang-orang yang menunaikan zakat,
E.dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
F.kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki ; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
G.Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
6.Syukurnya kaki:
Jika engkau mengetahui seorang yang sholeh yang mati dan engkau bercita
– cita dan berharap seperti dia, dimana dia melangkahkan kakinya untuk
taat dan beramal saleh semata,maka contohlah dia.Dan apabila engkau
melihat seorang mati yang membencinya maka bencilah amalnya. Maka engkau
menjadi orang yang bersyukur. ^_^
Keutamaan Syukur adalah :
Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman :
“karena itu ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat ( pula )
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari
nikmat-Ku”. (QS.Albaqarah : 152)
Manusia diperintahkan
bersyukur pada Allah Subhannahu wa Ta'ala, bukanlah untuk kepentingan
Allah itu sendiri, karena Allah ghaniyyun ‘anil ‘alamin ( tidak
memerlukan apa – apa dari alam semesta ) tapi justru untuk kepentingan
manusia.
Firman Allah Azza wa Jalla :
“Dan barang siapa
yang bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk
dirinya sendiri dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya
Allah maha kaya lagi maha terpuji”. (QS.Luqman : 12 )
Dan
ingatlah, tatkala Tuhanmu memaklumkan: sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmatKu) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS: Ibrahim : 7)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar