Sabtu, 02 Maret 2013

Jodohku mana ya

Jodoh itu ditunggu atau dicari, Dalam hal ini,istilah "mencari jodoh" tidak serta merta bermakna seperti "mencari nafkah".
"SANGAT BERBEDA" dalam konsep wujud ikhtiarnya.

Secara fisik, mencari nafkah melibatkan gerakan jasmani disebut bekerja. Dan kemudian memunculkan hak untuk menerima penghasilan

Lain hal dengan mencari jodoh, ikhtiar yg terkandung di dalamnya bermakna "LEBIH DARI" sekedar ikhtiar dhohir.

Bukan tentang perginya kita ke sebuah perkumpulan laki-laki dan perempuan, untuk saling kenal, memilah dan memilih. Sekali lagi "BUKAN" tentang itu.

Mengikhtiarkan jodoh, lebih berkenaan dengan mempersiapkan diri untuk pantas menerima jodoh yg sudah ditentukan

Setiap laki-laki atau perempuan, pasti mengidamkan pasangan yg terbaik. Baik akhlaknya, baik budi pekertinya, baik juga rasa tanggung jawabnya.

Namun idaman ini hanya akan menjadi "ISAPAN JEMPOL" manakala tidak di imbangi dengan perbaikan diri sendiri.

Karena jelas Allah SWT berfirman :

"Perempuan2 yg keji adalah untuk laki2 yg keji dan laki2 yg keji untuk perempuan2 yg keji (pula), sedangkan perempuan2 yg baik untuk laki2 yg baik dan laki2 yg baik untuk perempuan2 yg baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yg dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yg mulia (surga)" Q.S An-Nuur 24:26

Jika kita menginginkan jodoh yg baik sholatnya, maka bersabarlah dengan berjuang menjadi pribadi yg baik sholatnya. Jika mengharap mendapat pasangan hidup yg terpuji akhlaknya.

Maka bersabarlah dengan meningkatkan kesantunan akhlak kita sendiri. Dan persiapan2 itu tidak hanya membutuhkan satu, dua hari saja. Bisa berbulan2 bahkan bertahun2 lamanya

Sibukkanlah diri dengan memperindah akhlak, yakinlah bahwa di suatu sudut di bumi Allah ini, telah ada belahan jiwa yg tertulis untuk dipertemukan dengan dirimu. Berbuat adillah padanya dengan memantaskan diri untuknya.

Karena, saat ini dia sedang berjuang pula mempersiapkan dirinya agar pantas bersanding denganmu. Berdo'alah untuknya, agar dia bersabar menanti ketetapan Sang Khaliq.

Karena perjumpaan telah tertulis di kitab Lauhul Mahfudz dengan tinta takdir yg telah mengering. "HANYA SOAL WAKTU". InsyaAllah...

Dan wahai hati yg masih mempertanyakan "kapan ya Allah,kapan?"..

Ubahlah pertanyaan itu menjadi do'a. Gantilah ia menjadi sebentuk kata pujian kepadaNya, pengagungan atas kekuasaanNya, kepasrahan atas keputusanNya.

Allah Maha Tau Isi Hatimu. Sedang keputusanNya tak pernah ada dalam kesia2an. Selalu ada rencana baik bagi mereka yg "MAU BERSANDAR" kepadaNya.

Hanya, kalaupun jodoh duniamu tak hadir lalu ajal keburu menjemput. Engkau harus berhasil menyelesaikan ujian itu dengan "CARA YG INDAH".

Demi Allah, Dia telah pilihkan jalan kemuliaan dalam kesucianmu. Hingga saatnya, kesucianmu berganti kemuliaan, Surga memang pantas engkau dapatkan...

Wallahu'alam bis showaab.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar