Jumat, 01 Maret 2013

NIKAHI AKU BUKAN PACARI AKU

Cowok: “Aku mencintaimu, sungguh-sungguh jatuh cinta
kepadamu.”

Cewek: “Kalau kau memang mencintaiku, kenapa kau mengajakku
pacaran?”

Cowok: “Hah, Bukankah karena aku mencintaimu maka karena
itulah aku ingin menjadikanmu pacarku?”

Cewek: “Aku tahu. Aku bukan orang bodoh. Jika kau mencintaiku,
kenapa menginginkanku melakukan hal yang tak berguna untuk
hidupku?”

Cowok: “Hal yang tidak berguna, bukankah pacaran merupakan
satu jalan untuk mencapai kesaling-mengenalan antara aku dan
kau?”

Cewek: “Aku tidak sependapat denganmu. Maafkan aku.”

Cowok: “Tidak apa-apa.”

Cewek: “Apa kau masih ingin menjadikanku pacarmu?”

Cowok: “Iya. aku tidak akan menyerah.”

Cewek: “Kalau begitu, sampai kapanpun aku tidak akan mau
menerimamu. Karena kau hanya ingin menjadikanku lampiasan
nafsumu.”

Cowok: “Tapi aku mencintaimu.”

Cewek: “Tidak, aku tidak percaya kau mencintaiku. Kita sudah
dewasa, sudah bisa membedakan mana yang baik dan tidak. Aku
tidak ingin menghabiskan sisa hidupku dengan sia-sia. Hidup ini
serius dan pasti akan ada pertanggungjawabannya.”

Cowok: “Akan aku buktikan kepadamu. Aku serius.”

Cewek: “Akan kau buktikan dengan apa. Dengan menungguku
sampai aku mau? Ah basi. Banyak orang melakukannya begitu,
dan banyak pula perempuan yang berhasil dibodohi. Sayangnya
aku tidak sama dengan kebanyakan perempuan lain. Kau tidak
akan berhasil.”

Cowok: “Lalu dengan apa aku membuktikannya?”

Cewek: “Serius kau ingin membuktikannya?”

Cowok: “Iya.”

Cewek: “Datanglah kepada kedua orangtuaku dan minta ijinlah
kepada mereka untuk menikahiku. Bukan memacariku. Sanggup?”

Cowok: “Baiklah. Aku sanggup.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar