Moga Bunda Disayang Allah
Bersediakah kita terkena air kencing? Jawabnya tidak.
Bersediakah kita dikencingi berkali-kali? Apalagi, jawabnya tidak.
Tapi ada yang bersedia, karena besarnya kasih sayang mengalahkan rasa jijik.
Aduhai Bunda, saat bayi, tak terbilang berapa kali kami kencing di pangkuanmu
Membasahi pakaian dan tubuhmu, tapi engkau tidak keberatan
Bersediakah kita bangun malam-malam? Mungkin ada yang menjawab iya.
Bersediakah kita terus-terusan terjaga sepanjang malam? Mungkin juga ada.
Meski kebanyakan ditukar dengan manfaat, kesenangan atau boleh jadi terpaksa.
Tapi ada yang bersedia tanpa alasan apapun, karena besarnya kasih sayang menaklukkan rasa berat
Aduhai Bunda, tak terbilang kami membuatmu terus terbangun
Berkali-kali, merengek, dan engkau terus terjaga menunggu sambil tersenyum
Setiap kali bicara tentang engkau,
Selalu kami temukan catatan-catatan fantastis.
Berapa ribu piring nasi yang pernah kau masak buat kami?
Berapa ribu potong pakaian yang pernah kau cuci dan setrika untuk kami?
Berapa ribu gelas air minum yang kau panaskan untuk kami?
Dan, berapa juta potong doa yang kau panjatkan untuk kami?
Tak akan terbalas dengan harta kami.
Tak akan terbalas dengan perhatian kami.
Maka, biarlah Allah yang membalasnya.
Semoga Bunda selalu disayang Allah ta'ala...aamiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar