Sisa Goresan Namamu
Di dalam senyapnya malam
Aku terdampar menunggu mimpi yang indah
Mungkin dengan bidadari
Atau sisa goresan nama dari masa lalu
Tak adakah kaitan kata yang lebih indah dari namamu
Yang bisa diucapkan hati dan lidahku
Hingga aku harus menanam sendiri
Mahkota berduri di dalam isyaratku
Setiap kali fajar menyambut dunia
Setiap itu pula bisikan namamu hadir mengusik ku
Mencampurkan rindu dan kesakitan menjadi dua sisi mata uang
Dua perasaan yang tersimpan sunyi di namamu
Haruskah hidupku kini dan esok masih ditemani puing namamu
ENTAHLAH
Kadang aku bahagia
Tapi derita tak kalah pedih menyerangku
Semoga senja yang bersahaja ini
Bisa menuliskan goresan nama yang lain
Yang bukan lagi untuk dikenang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar