Bismillahirrahmanirrahim ..
:: MELATIH KHUSYU' DALAM SHALAT
Shalat dengan jiwa yang hadir adalah dambaan bagi setiap mukmin. Bagaimana melatih khusyu' dalam shalat kita :
1. Menghadirkan Keagungan Allah Ta'ala di hati.
Bagaimana kita hendak memperoleh khusyu' , apabila urusan dunia dan segala permasalahannya masih terlintas di hati.
2. Mengingat mati.
Rasulullah shalallahu alaihiwasalam bersabda:
ﺍُﺫْﻛُﺮِ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕَ ﻓِﻲ ﺻِﻼَﺗِﻚَ ، ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﺇِﺫَﺍ ﺫَﻛَﺮَ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕَ ﻓِﻲ ﺻَﻼَﺗِﻪِ ﻟَﺤَﺮِﻱٌّ ﺃَﻥْ ﻳُﺤْﺴِﻦَ ﺻَﻼَﺗَﻪُ
“Ingatlah mati dalam shalatmu, karena bila seseorang mengingat mati dalam shalatnya, maka ia akan berupaya untuk memperbaiki shalatnya.” (Ash Shahihah no. 1421)
Dalam riwayat lainnya; Rasulullah shalallahu alaihiwasalam berkata kepada Ayub Al Anshari :
ﺇِﺫَﺍ ﻗُﻤْﺖَ ﻓِﻲ ﺻَﻼَﺗِﻚَ ﻓَﺼَﻞِّ ﺻَﻼَﺓَ ﻣُﻮَﺩِّﻉٍ
“Jika kamu hendak shalat, maka shalatlah seperti shalatnya orang yang hendak berpisah (meninggalkan dunia).” (HR. Ahmad,)
3. Mendatangi Shalat Dengan Sakinah (Tidak Terburu-Buru).
Rasulullah shalallahu alaihiwasalam bersabda:
ﺇِﺫَﺍ ﺃُﻗِﻴْﻤَﺖِ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓُ ﻓَﻼَ ﺗَﺄْﺗُﻮْﻫَﺎ ﺗَﺴْﻌَﻮْﻥَ ﻭَﺃْﺗُﻮْﻫَﺎ ﺗَﻤْﺸُﻮْﻥَ ﻭَﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﺎﻟﺴَّﻜِﻴْﻨَﺔِ ﻓَﻤَﺎﺃَﺩْﺭَﻛْﺖُﻡْ ﻓَﺼَﻠُّﻮﺍ ﻭَﻣَﺎﻓَﺘَﺎﻛُﻢْ ﻓَﺄَﺗِﻤُّﻮﺍ
“Bila telah ditegakkan shalat, maka jangan mendatanginya dengan lari (terburu-buru), namun berjalanlah dengan sakinah (tenang). Apa yang kalian dapati dari shalat (jama’ah) maka shalatlah dan apa yang tertinggal maka sempurnakanlah.” (HR. Muslim)
4. Mengerjakan Shalat dengan Thuma’ninah.
Rasulullah shalallahu alaihiwasalam bersabda:
ﺃَﺳْﻮَﺃُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺳِﺮْﻗَﺔً ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺴْﺮِﻕُ ﻣِﻦْ ﺻَﻼَﺗِﻪِ ، ﻗَﺎﻝَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ : ﻛَﻴْﻒَ ﻳَﺴْﺮِﻕُ ﺻَﻼَﺗَﻪُ ، ﻗَﺎﻝَ : ﻻَ ﻳُﺘِﻢُّ ﺭُﻛُﻮْﻋَﻬَﺎ ﻭَﻻَ ﺳُﺠُﻮْﺩَﻫَﺎ
“Sejelek-jelek manusia adalah pencuri, yang mencuri shalatnya. (Ada seseorang yang berkata): ‘Wahai Rasulullah : ‘Bagaimana ia mencuri shalatnya? Rasulullah bersabda: “Yaitu orang yang tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya .” (Shahihul Jami’ no. 997)
5. Mengarahkan Pandangannya Ke Tempat Sujud dan Jangan Menoleh.
Aisyah ra berkata:
ﻛَﺎﻥَ ﺇِﺫَﺍ ﺻَﻠَّﻰ ﻃَﺄْﻃَﺄَ ﺭَﺃْﺳَﻪُ ﻭَﺭَﻣَﻰ ﺑِﺒَﺼَﺮِﻩِ ﻧَﺤْﻮَ ﺍﻷَﺭْﺽِ
Apabila Rasulullah shalallahu alaihiwasalam shalat, maka beliau, menundukkan pandangannya ke tanah (tempat sujud).” (Lihat Shifat Shalatin Nabi )
Rasulullah shalallahu alaihiwasalam bersabda:
ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺻَﻠَّﻴْﺘُﻢْ ﻓَﻼَﺗَﻠْﺘَﻔِﺖُﻭﺍ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳَﻨْﺼِﺐُ ﻭَﺟْﻬَﻪُ ﻟِﻮَﺟْﻪِ ﻋَﺒْﺪِﻩِ ﻣَﺎﻟَﻢْ ﻳَﻠْﺘَﻔِﺖْ
“Jika kalian shalat maka janganlah kalian menoleh, karena sesungguhnya Allah menghadapkan wajah-Nya ke wajah hambanya dalam shalatnya selagi ia tidak menoleh.” (HR. At Tirmidzi dan lainnya)
6. Menghayati Bacaan Al Qur’an, do’a-do’a dan dzikir- dzikir.
Shahabat Hudzaifah berkata:
ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺮَّ ﺑِﺂﻳَﺔٍ ﻓِﻴْﻬَﺎ ﺗَﺴْﺒِﻴْﺢٌ ﺳَﺒَّﺢَ ﻭَ ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺮَّ ﺑِﺴُﺆَﺍﻝٍ ﺳَﺄَﻝَ ﻭَ ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺮَّ ﺑِﺘَﻌَﻮُّﺫٍ ﺗَﻌَﻮَّﺫَ
“Bila Rasulullah melewati ayat yang berkenaan dengan tasbih, maka beliaupun bertasbih. Dan bila melewati ayat yang berhubungan dengan kenikmatan (rahmat), maka beliau pun memohonnya. Serta bila melewati ayat yang berhubungan dengan adzab, maka beliau berlindung darinya.”(HR. Muslim)
Semoga Allah subhana wa Ta'ala senantiasa melimpahkan rahmat Nya bagi kita. Aamiin ya Robbal alamin .
Wallahu a'lam bishawab
—
:: MELATIH KHUSYU' DALAM SHALAT
Shalat dengan jiwa yang hadir adalah dambaan bagi setiap mukmin. Bagaimana melatih khusyu' dalam shalat kita :
1. Menghadirkan Keagungan Allah Ta'ala di hati.
Bagaimana kita hendak memperoleh khusyu' , apabila urusan dunia dan segala permasalahannya masih terlintas di hati.
2. Mengingat mati.
Rasulullah shalallahu alaihiwasalam bersabda:
ﺍُﺫْﻛُﺮِ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕَ ﻓِﻲ ﺻِﻼَﺗِﻚَ ، ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﺇِﺫَﺍ ﺫَﻛَﺮَ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕَ ﻓِﻲ ﺻَﻼَﺗِﻪِ ﻟَﺤَﺮِﻱٌّ ﺃَﻥْ ﻳُﺤْﺴِﻦَ ﺻَﻼَﺗَﻪُ
“Ingatlah mati dalam shalatmu, karena bila seseorang mengingat mati dalam shalatnya, maka ia akan berupaya untuk memperbaiki shalatnya.” (Ash Shahihah no. 1421)
Dalam riwayat lainnya; Rasulullah shalallahu alaihiwasalam berkata kepada Ayub Al Anshari :
ﺇِﺫَﺍ ﻗُﻤْﺖَ ﻓِﻲ ﺻَﻼَﺗِﻚَ ﻓَﺼَﻞِّ ﺻَﻼَﺓَ ﻣُﻮَﺩِّﻉٍ
“Jika kamu hendak shalat, maka shalatlah seperti shalatnya orang yang hendak berpisah (meninggalkan dunia).” (HR. Ahmad,)
3. Mendatangi Shalat Dengan Sakinah (Tidak Terburu-Buru).
Rasulullah shalallahu alaihiwasalam bersabda:
ﺇِﺫَﺍ ﺃُﻗِﻴْﻤَﺖِ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓُ ﻓَﻼَ ﺗَﺄْﺗُﻮْﻫَﺎ ﺗَﺴْﻌَﻮْﻥَ ﻭَﺃْﺗُﻮْﻫَﺎ ﺗَﻤْﺸُﻮْﻥَ ﻭَﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﺎﻟﺴَّﻜِﻴْﻨَﺔِ ﻓَﻤَﺎﺃَﺩْﺭَﻛْﺖُﻡْ ﻓَﺼَﻠُّﻮﺍ ﻭَﻣَﺎﻓَﺘَﺎﻛُﻢْ ﻓَﺄَﺗِﻤُّﻮﺍ
“Bila telah ditegakkan shalat, maka jangan mendatanginya dengan lari (terburu-buru), namun berjalanlah dengan sakinah (tenang). Apa yang kalian dapati dari shalat (jama’ah) maka shalatlah dan apa yang tertinggal maka sempurnakanlah.” (HR. Muslim)
4. Mengerjakan Shalat dengan Thuma’ninah.
Rasulullah shalallahu alaihiwasalam bersabda:
ﺃَﺳْﻮَﺃُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺳِﺮْﻗَﺔً ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺴْﺮِﻕُ ﻣِﻦْ ﺻَﻼَﺗِﻪِ ، ﻗَﺎﻝَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ : ﻛَﻴْﻒَ ﻳَﺴْﺮِﻕُ ﺻَﻼَﺗَﻪُ ، ﻗَﺎﻝَ : ﻻَ ﻳُﺘِﻢُّ ﺭُﻛُﻮْﻋَﻬَﺎ ﻭَﻻَ ﺳُﺠُﻮْﺩَﻫَﺎ
“Sejelek-jelek manusia adalah pencuri, yang mencuri shalatnya. (Ada seseorang yang berkata): ‘Wahai Rasulullah : ‘Bagaimana ia mencuri shalatnya? Rasulullah bersabda: “Yaitu orang yang tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya .” (Shahihul Jami’ no. 997)
5. Mengarahkan Pandangannya Ke Tempat Sujud dan Jangan Menoleh.
Aisyah ra berkata:
ﻛَﺎﻥَ ﺇِﺫَﺍ ﺻَﻠَّﻰ ﻃَﺄْﻃَﺄَ ﺭَﺃْﺳَﻪُ ﻭَﺭَﻣَﻰ ﺑِﺒَﺼَﺮِﻩِ ﻧَﺤْﻮَ ﺍﻷَﺭْﺽِ
Apabila Rasulullah shalallahu alaihiwasalam shalat, maka beliau, menundukkan pandangannya ke tanah (tempat sujud).” (Lihat Shifat Shalatin Nabi )
Rasulullah shalallahu alaihiwasalam bersabda:
ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺻَﻠَّﻴْﺘُﻢْ ﻓَﻼَﺗَﻠْﺘَﻔِﺖُﻭﺍ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳَﻨْﺼِﺐُ ﻭَﺟْﻬَﻪُ ﻟِﻮَﺟْﻪِ ﻋَﺒْﺪِﻩِ ﻣَﺎﻟَﻢْ ﻳَﻠْﺘَﻔِﺖْ
“Jika kalian shalat maka janganlah kalian menoleh, karena sesungguhnya Allah menghadapkan wajah-Nya ke wajah hambanya dalam shalatnya selagi ia tidak menoleh.” (HR. At Tirmidzi dan lainnya)
6. Menghayati Bacaan Al Qur’an, do’a-do’a dan dzikir- dzikir.
Shahabat Hudzaifah berkata:
ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺮَّ ﺑِﺂﻳَﺔٍ ﻓِﻴْﻬَﺎ ﺗَﺴْﺒِﻴْﺢٌ ﺳَﺒَّﺢَ ﻭَ ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺮَّ ﺑِﺴُﺆَﺍﻝٍ ﺳَﺄَﻝَ ﻭَ ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺮَّ ﺑِﺘَﻌَﻮُّﺫٍ ﺗَﻌَﻮَّﺫَ
“Bila Rasulullah melewati ayat yang berkenaan dengan tasbih, maka beliaupun bertasbih. Dan bila melewati ayat yang berhubungan dengan kenikmatan (rahmat), maka beliau pun memohonnya. Serta bila melewati ayat yang berhubungan dengan adzab, maka beliau berlindung darinya.”(HR. Muslim)
Semoga Allah subhana wa Ta'ala senantiasa melimpahkan rahmat Nya bagi kita. Aamiin ya Robbal alamin .
Wallahu a'lam bishawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar